Minggu, 03 Oktober 2010

METODE RISET 3 revisi

Tema : PENGUKURAN KEPUASAN KONSUMEN
Judul : PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN TERTANGGUNG PT. ASURANSI JASA INDONESIA
oleh : Hotniar Siringoringo and Donna Ekawati ( 2003 )


A. Latar Belakang Masalah
Konsumen adalah bagian yang terpenting dari suatu industri jasa. Kepuasan konsumen akan produk yang ditawarkan indrustri jasa merupakan perhatian yang utama dari setiap manajemen industri jasa. Menjaga loyalitas konsumen adalah hal yang paling kompleks karena konsumen yang puas akan loyal kepada perusahaan. Banyak factor yang harus dievaluasi berhubungan dengan kepuasan konsumen, beberapa diantaranya berhunbungan dengan premi yang harus dibayar nasabah, birokrasi pelayanan khususnya saat nasabah melakukan klaim baik jumlah maupun waktunya,dan resiko yang harus ditanggung sendiri oleh nasabah


B. Tujuan Penelitian

# Untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah dalam pelayanan produk Asuransi Jasa Indonesia.
# Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang harus dievaluasi berhubungan dengan kepuasan nasabah.


C. Metodologi

jenis penelitian : Data yang digunakan merupakan data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner

Variabel penelitian terdiri dari premi, klaim, pelayanan dan resiko sendiri. . Daftar pertanyaan disebarkan kepada karyawan dan karyawati PT. Krakatau Steel sebagai tertanggung dari PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO). Pernyataan tersebut meliputi pelayanan, premi, klaim, dan resiko sendiri (deductible). Pembentukan pernyataan dilakukan menggunakan prinsip skala Likert dengan 5 macam pilihan jawaban yang terdiri dari sangat setuju, setuju, tidak ada pendapat, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.


D. Hasil Penelitian dan kesimpulan

* Total skor indicator waktu sebesar 264, berada diantara nilai median dan kuartil 1. Menurut skala Likert dengan demikian nasabah merasa tidak puas akan pelayanan yang diberikan dilihat dari segi waktu. Total skor indicator birokrasi pelayanan adalah 843. nilai ini berada diantara median dan kuartil 3, artinya tertanggung menunjukan sikap setuju dengan birokrasi yang diterapkan dalam penyetoran premi maupun dalam pengurusan pembanyaran klaim. Total skor jawaban responden dari penggabungan kedua indicator ini menjadi variable pelayanan adalah 1107, skor ini berada diantara median dan kuartil 3, berarti tertanggung sudah menunjukan rasa puas akan pelayanan yang diberikan perusahaan.

* Total skor indicator besarnya premi yang harus dibayarkan sebesar 473, nilai ini berada diantara median dan kuartil 3. dengan demikian responden merasa puas terhadap premi yang harus dibayarkan saat ini.
* Tertanggung dengan kata lain dapat dikatakan sudah merasa seimbang antara jumlah premi yang harus dibayarkan dengan klaim yang nanti akan diperoleh.
* Total skor indicator premi sebanding dengan resiko adalah 207. nilai ini berada diantara median dan kuartil 3, artinya tertanggung setuju dengan pernyataan bahwa premi sebanding dengan resiko yang ditutupi.
* Secara keseluruhan, tertanggung merasa puas dengan apa yang sudah diterima tertanggung selama menjadi nasabah di perusahaan jasa ini, baik dari segi pelayanan yang diberikan, pembayaran premi yang harus dibayarkan, penggantian klaim yang diberikan sesuai dengan janji yang ditawarkan dan penetapan nilai untuk pembayaran resiko sendiri yang harus ditanggung.


E. Saran dan usulan lanjutan

Penelitian ini masih terbatas dalam mengkaji masalah kepuasan tertanggung dalam pelayanan, pembayaran premi dengan birokrasinya, penggantian klaim dengan birokrasinya dan resiko sendiri yang harus dibayarkan. Penelitian dapat diperluas untuk konsep lainnya dan lebih dalam lagi untuk melihat hubungan tingkat kepuasan nasabah dengan masing-masing indicator dan variable.

METODE RISET 2

Tema : Perbankan
Judul : Pengelolaan Kredit Pada bank Perkreditan Rakyat Di Kota Lampung
Oleh : Mahrinasasi MS ( fakultas ekonomi ) univ. lampung 2003



A. Latar Belakang Masalah

Krisis Ekonomi terjadi salah satunya akibat dari rendah nya kegiatan investasi usaha.kegiatan investasi usaha dapat berkembang tergantung dukungan dari lembaga keuangan Bank.
penulis mencoba merumuskan masalah bagaimana pengelolaan kredit pada Bank BPR di kota bandar Lampung ? dan Bagaimana perkembangan Likuiditas dan rentabilitas Bank BPR di kota bandarlampung dalam mempengaruhi perkembangan jumblah kredit yang di salurkan!!

B. Tujuan Penelitian

- untuk mengetahui kondisi pengelolaan kredit oleh BPR di kota bandarlampung
- untuk mengetahui apakah krwedit sebagai variabel terikat,yang arti nya dipengaruhi oleh likuiditas dan rentabilitas ,atau sebalik nya pada BPR di kota bandarlampung.
- dan sebagai bahan informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan bagi BPR di kota bandarlampung.


C. Metodologi

Jenis Penelitian : rancangan penelitian yang telah di lakukan adalah gabungan antara rancangan penelitian explanatory (penjelasan)dan kausal.
Subjek penelitian : responden yang di kota bandarlampung yaitu 3 wakil BPR terbesar di kota itu, dan langsung sebagai responden nya adalah dirut dari 3 BPR tersubut.
waktu : di kota bandarlampung
data : data primer,sekunder
variabel : dengan menggunakan alat uji regresi linear,alat uji regresi linear,mengujicobakan pengaruh likuiditas yang diukur dengan cast ratio (CR)


D. Hasil Penelitian dan kesimpulan

tiga responden terpilih menyatakan bahwa besar kecilnya jumlah volume kredit yang dialokasikan tergantung pada kondisi likuiditas dan rentabilitas usaha BPR di wilayah kerja bandarlampung.

beberapa kesimpulan atas dasar hasil pembahasan adalah sebagai beriut :
- pengelolaan kredit atas dasar hasil kerja kota bandarlampung dilihat dari NPL dalam katagori sehat 5% standar bank indonesiater, jadi karena manajemen bank menerapkan kehati- hatian yang tetap jadi pegangan dalam mengalokasikan volume kredit kepada nasabah.
- pengalokasian volume kredit BPR ditentukan oleh kinerja likuiditas dan rentabilitas usaha, dalam rangka menjaga kinerja dalam kondisi sehat.


E. Saran dan usulan lanjutan

manajemen BPR di harapkan tetap mempertahankan pemanfaatan prinsip kehati-hatian dalam mengelolah kredit terlebih dalam menghadapi krisis moneter yang berdampak lesunya dunia usaha dan daya beli masyarakat.
BPR dalam mengalokasikan dan Mengekspansikan volume kredit dimasa datang tetap dan harus memperhatikan kinerja keuangan yang diukur dengan RPS , ratio kas, dan rentabilitas.

usulan lanjutan semoga penulis lebih menjabarkan dan menganalisis manajemen BPR dalam mengekspansi kredit dapat diperoleh dari pemanfaatan sumber dana internal yang lebih besar.

METODE RISET

Tema : Citra Pemasaran Perusahaan
Judul : Pengaruh Kualitas Teknik ,Kualitas Fungsional, dan Aktivitas Pemasaran Tradisional Terhadap Citra Perusahaan PT. Telkom Kantor Daerah Tasikmalaya
Oleh : Kartawan, Toto Sugiharto, Sumarna (2003)

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini mengglobal nya dunia,makin ketat nya persaingan bisnis. kondisi ini telah mendorong beberapa perusahaan berpikir untuk mencari solusi bagaimana agar perusahaan tetap bertahan dan memenangkan persaingan tersebut.oleh karena itu perusahaan mulai mencari strategi dan salah satu nya Citra, citra mempunya kekuatan di luar perusahaan yang akan menambah nilai bagi produk atau jasa perusahaan.
saat ini belum diketahui bagaimana citra PT. Telkom di mata konsumen hasil upaya-upaya yang telah dilakukan.


B. Tujuan Penelitian

1. Mengukur dan menganalisis persepsi konsumen tentang citra PT.Telkom kandatel Tasikmalaya.
2. Mengukur pengaruh dari kualitas teknikal , kualitas fungsional,dan aktivitas pemasaran tradisional terhadap citra PT.Telkom kandel Tasikmalaya.


C. Metodologi

Subjek penelitian : masyarakat, dengan populasi penelitian adalah seluruh pelanggan Telkom yang berada di wilayah kota Tasikmalaya sebanyak 22.475 pelanggan.

Waktu : penelitian dilaksanakan dui kota tasikmalaya pada tahun 2001/2002

analisis data : Kuisioner yakni uji validitas dan uji reliabilitas.

operasionalisasi variabel : variabel yang di kaji adalah Kualitas teknik,Kualitas fungsonal,Pemasaran tradisional dan citra perusahaan.


D. Hasil Penelitian dan kesimpulan

berdasarkan jawaban responden terhadap semua pertanyaan yang diajukan , diketahui bahwa citra perusahaan sangat baik, 49 responden menyatakan baik,47 responden menyatakan cukup baik.3 menyatakan buruk.
bahwa PT.Telkom sudah baik. citra tersebut dipengaruhi oleh Kualitas teknik,kualitas fungsional, da aktivitas pemasaran tradisional.namun secara parsial kualitas fungsional pengaruh nya tidak nyata.

kesimpulan nya secara serempak variabel kualitas teknik,fungsional, dan pemasaran tadisional berpengaruh nyata terhadap citra perusahaan . sedang kan secara persial hanya variabel teknik dan pemasaran tradisional yang berpengaruh nyata terhadap pembentukan citra perusahaan.
hal ini mengindikasika bahwa meskipun secara individual variabel kualitas fungsional tidak berpengaruh nyata terhadap pembentuka citra perusahaan namun ketika di padukan dengan dua variabel lain nya variabel ini memiliki kontribusi dalam meningkatkan citra perusahaan.


E. Saran dan usulan lanjutan

Dalam upaya meningkatkan citra perusahaan, perlu dilakukan peningkatan terutama dalam dimensi kecepatan dan ketepatan , komunikai petugas, dan kemudahan untuk menghubungi. perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor yang lain yang mempengaruhi citra perusahaan.

karena pengaruh faktor lainterhadap citra perusahaan masih sangat besar. kepada peneliti selanjutnya disaran kan untuk mengindentifikasi dan meneliti faktor-faktor lain yang mugkin mempengaruhi citra perusahaan.